Aku masih digayuti kabut yang semalam melaju dalam tidurku Melewati
petak-petak ladang, tangki air
dan lengkung biru Pebukitan. Rumah-rumah kotak
yang kecoklatan Jalan-jalan kecil yang melingkar
serta sebuah sungai Yang
berliku membelah perkampungan Semuanya bermuara di mataku
Ini masih awal musim semi, kureguk Hangatnya kopi serta bait-bait pendek
Ungaretti Betapa angin
telah menggemburkan permukaan tanah Dengan lidahnya.
Topan mengkilapkan wajah bebatuan
Sebuah lapangan kota lama yang lahir kembali
Dengan katedralnya yang lain
Ini masih awal musim semi Semburat matahari menerobos kaca dan sayup-sayup
Kudengar dengus
pepohonan yang menahan getar birahi Akar-akarnya. Ladang-ladang
menghamparkan tikar pandan
Sungguh musim semi telah membangunkan tidur bumi
Yang panjang. Ketika langit menguraikan
rambut ikalnya Sebuah kastil putih
muncul dari balik pebukitan Dengan air mancurnya yang
menyemburkan kilatan
cahaya
1993-1997
Oleh :
Acep Zamzam Noor
No comments:
Post a Comment