Monday, September 14, 2015

Anakku



engkau datang mengintai hidup,

engkau datang menunjukkan muka,

tapi sekejap matamu kaututup,

melihat terang anaknda tak suka.

mulut kecil tiada kau buka,

tangis teriakmu takkan diperdengarkan

alamat hidup wartakan suka,

kau diam, anakku, kami kautinggalkan.

sedikit pun matamu tak mengerling,

memandang ibumu sakit terguling,

air matamu tak bercucuran,

tinggalkan ibumu tak berpenghiburan.

kau diam, diam, kekasihku,

tak kaukatakan barang pesanan,

akan penghibur duka didadaku,

kekasihku, anakku, mengapa kain?

sebagai anak melalui sedikit,

akan rumah kami berdua,

tak anak tak insyaf sakit,

yang diderita orang tua.

tangan kecil lemah tergantung,

tak diangkat memeluk ibumu,

menyapu dadanya, menyapu jantung,

hiburkan hatinya, sayangkan ibumu.

selekas anaknda datang,

selekas anaknda pulang.

tinggalkan ibu sakit terlintang,

tinggalkan bapak sakit mengenang.

selamat jalan anaknda kami,

selamat jalan kekasih hati.

anak kami Tuhan berikan,

anak kami Tuhan panggilkan,

hati kami Tuhan hiburkan,

nama Tuhan kami pujikan.



Oleh :

J. E. Tatengkeng

No comments:

Post a Comment